UGLY PRINCESS

Standard

Judul : Ugly Princess
Author: Ameony
Main Cast: Krystal Jung ‘Ice Skater’
Choi Minho ‘Shinee’
Park Yoochun ‘JYJ’

Other Cast: Key ‘Shinee’
Onew ‘Shinee’
Jonghyun ‘Shinee’
Lee Taemin ‘Shinee’
Kim Junsu ‘JYJ’
Kim Jaejong ‘JYJ’
Choi Sulli ‘Model’
Shim Changmin ‘TVXQ’
IU ‘Solois’
Jessica Jung ‘Designer’
Choi Siwon’SuJu’
Diana Jung ‘Houswife: eomma Krystal’
Genre: Romance, Family, Friendship
Ide cerita ini original diilhamkan Tuhan pada author dan hanya fiktif belaka. Dilarang copy paste, menyalin, mengambil atau menjiplaknya tanpa seijin author dan admin ya…

Untuk semua pertanyaan yang tidak terjawab
Untuk Biru, dan semua cinta yang menguap
Untuk Jan, dan semua layang-layang yang kau terbangkan
Untuk semua sahabat pembaca tercinta, shawol, dan SM Family
FF ini kupersembahkan untuk kalian
Semoga menjadi penghangat di setiap jalinan kasih SM Family

Author POV
Bandara Internasional Narita
“Hyung, kau sedang liat apa?“ Taemin memperhatikan Minho dengan seksama. Wajah tenang dan kalem milik Minho tiba-tiba berubah tegang. Rahangnya terkatup rapat. Tangannya mengepal kuat. Taemin mengikuti pandangan Minho, tertuju pada segerombolan orang yang berjalan masuk ke ruang tunggu VVIP di depan mereka, yang hanya terhalang lembar dinding kaca tebal dengan ruangan mereka.
Taemin terkesiap,”Hyung, itukan JYJ sunbae.”
Jonghyun yang sibuk bbm, mengalihkan perhatiannya dari bb dan mengikuti pandangan Taemin. Ia mendapati segerombolan orang, dan tiga yang sangat mencolok, walaupun sudah mengenakan kacamata hitam dan berpenampilan sebiasa mungkin, JYJ tetap mudah dikenali, lebih berkilau dari orang-orang yang mengelilinginya.
“Hyung, aku ingin menyapa mereka.” Ucap Taemin.
Jonghyun menahan Taemin dengan tangannya,”Taemin, kau tahu apa akibatnya. Jangan mengambil resiko.”
Onew yang sejak tadi terpana dengan kehadiran mereka ikut menimpali,”Jangan Taemin! Terlalu berbahaya, kita dilarang bertemu mereka, aturannya sangat jelas. Kalau kau berani melanggar, kau mungkin akan kehilangan pekerjaanmu. Bersabarlah. Aku juga merindukan mereka, tapi kita harus menunggu.”
“Sampai kapan Hyung?” tanya Taemin,”Sampai kapan kita seperti ini. Mereka bukan pengkhianat Hyung, bukan penjahat yang harus dihindari. Mereka saudara kita. Aku ingin menyapa mereka layaknya saudara normal yang menyapa saudaranya.” Taemin berkata sedih.
“Aku tahu. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara kita berada di perusahaan ini, kita terikat pada peraturan. Kita harus menaatinya, atau kehilangan pekerjaan. Kau tidak maukan mengecewakan eomma mu Taemin? Mengecewakan Shawol yang sudah mendukung kita?” Onew menatap Taemin dengan tatapan yang menenangkan.
Taemin menghembuskan napasnya, menyerah, “Arrasso hyung.”
Taemin duduk, menahan keinginannya untuk melangkah ke arah mereka. Memeluk sunbaenya, memeluk idolanya.
Sebenarnya, disamping Taemin ada yang lebih ingin melangkah ke sana. Bukan. Bukan untuk menemui JYJ sunbae, tapi untuk menarik seorang Yeoja yang tangannya di genggam erat oleh Yoochun. Yeoja yang tertawa mendengar candaan Jaejong, yang menatap Junsu dengan tatapan sayang. Yeoja yang dulu mengejarnya, tapi di sia-siakannya. Yeoja yang dulu mencintainya, tapi telah ia abaikan dan sakiti. Yeoja yang sekarang dikenal sebagai princess of Ice Skating setelah meraih medali emas dalam olimpiade Ice Skating tingkat dunia. Yeoja yang disejajarkan bersama Kim Yuna, yang sekarang lebih dikenal dengan Queen of Ice Skating. Yeoja itu tidak menyadari kehadirannya. Krystal Jung, yeoja yang saat ini merebut hatinya.
Key yang dari tadi hanya diam menghampiri Minho dan menepuk pundaknya,”Kau menyesal telah menolaknya?”
Minho menatap Key pedih. Minho tersenyum miris,”Apa aku sebodoh itu?” tanyanya,”Bagaimana dia bisa secantik ini sekarang?” tanya Minho, lebih pada dirinya sendiri.
“Dia selalu cantik, sejak dulu. Hanya saja kau baru menyadarinya, kau terlalu terfokus pada Yuri dan Hyuna, kau tidak benar-benar pernah memperhatikannya.” Key menjelaskan.
“Apa sudah terlambat?” tanya Minho,”Aku ingin memperbaiki kesalahanku.” Ucap Minho.
“Kalau dilihat, sepertinya kau terlambat. Yoochun hyung tidak pernah mau membuat skandal dengan seorang wanita kalau dia tidak benar-benar serius dengan wanita itu. Setahuku dia tidak pernah mau mengekspose kedekatannya dengan wanita, kecuali dengan staf-stafnya.” Key melayangkan pandangannya ke depan. Di sana, terlihat jelas bagaimana Yoochun memperlakukan Krystal, dengan gesture yang melindungi wanita itu, menjaganya tetap nyaman, tangan mereka bertaut, Yoochun menggenggamnya erat.
“Aku menyesal.” Ucap Minho.
“Penyesalan selalu datang terlambat, begitulah cara kehidupan bekerja. Seharusnya kau tidak mengabaikan orang yang mencintaimu, karena kau tidak pernah tahu seberapa berharganya mereka untukmu, sampai kau kehilangannya.”
Minho ingin mengabaikan perkataan Key barusan. Tapi itu adalah sebuah kebenaran yang menghantam hatinya dengan keras. Minho benci kekalahan, dia akan berjuang. Kali ini dia akan memenangkan pertandingannya. Seperti sebelum-sebelumnya.
~
“Cryssy! Bogoshippo!” Sulli menyambut Krystal yang baru datang dan masuk ke dalam cafe, Sulli memeluk sahabatnya erat.
“Ya ampun, lama sekali aku tidak memelukmu seperti ini, aku rindu wangi rambut mu ini.” Sulli membenamkan wajahnya dalam rambut Krystal.
“Nado bogoshippo oennie.” Krystal membalas pelukan erat Sulli,”dan tetap saja, aku tak bisa mengalahkan tinggimu.”
Krystal mengerucutkan bibirnya lucu.
“Hahaha… kurasa tinggi bukan lagi masalah untukmu. Badanmu, Hmm….. bisa kulihat banyak wanita iri pada bentuk tubuhmu yang sempurna ini.” Sulli meletakkan tangannya di pinggang Krystal.
Krustal tersenyum malu,”Ah, oennie. kau ini membuatku malu.”
Sulli tertawa kecil lagi sambil duduk di kursi yang sudah di tempatinya tadi. Krystal menarik kursi di depan Sulli, duduk sambil menyilangkan kakinya yang jenjang.
“Wow! Tak kusangka, Cryssy kecilku yang galak sudah jadi princess sekarang.” Sulli kembali menggoda Krystal.
“Sudahlah oennie, berhenti menggodaku. Semua pujianmu itu membuatku merasa diriku yang dulu sangat buruk.”
“Kau tidak buruk Cryssy. Tidak ada yang bilang begitu. Kau cantik. Hanya saja kau tidak memerhatikan penampilanmu. Kau mengenakan apa yang kau mau.”
“Tepatnya, apa yang ada. Apa yang kupunya.” Krystal mengoreksi.
“Heh, kau bisa membeli baju-baju bagus yang layak untuk kau pakai jalan, tapi kau lebih menyukai menimbun uangmu di bank dan kesana kemari mengenakan jins belel dan kaos kedodoran itu. Seandainya kau tidak cantik, orang akan mengira kau anak hilang. Hhhahhaa.” Sulli terbahak mengingat bagaimana penampilan Krystal yang cueknya nggak ketulungan dulu.
“Masa sih un?” Krystal mencondongkan dirinya, penasaran.
“Ya! Padahal aku sering malu kalau jalan sama kamu. Bukan karena dirimu. Tapi lebih dengan bagaimana kau memperlakukan dirimu. Dulu, kau memperlakukan dirimu seenaknya. Dan, oh ya! Mungkin dulu kau terlalu sibuk mengejar Minho oppa, sampai-sampai tidak memperdulikan dirimu sendiri.” Sulli mengenang diri Krystal dulu. Krystal yang cuek, semaunya, dan terlalu egois. Tapi dia baik. Dia sangat baik pada orang lain. Dia tidak pernah membiarkan temannya kesusahan. Dialah orang pertama yang memberi dan dimintai bantuan kalau ada temannya yang kesusahan. Krystal yeoja yang baik. Hanya saja, itulah… dia tidak merawat dirinya dengan sendiri.
“Mungkin…” Krystal terkekeh,”Aku tidak tahu bahwa kau pernah malu jalan sama aku.”
“Aku ingat pernah ingin menyanderamu di kamar, mendandanimu dengan pakaian yang lebih baik, saat kau datang ke pesta ulang tahun Siwon oppa dengan pakaian dinasmu itu, jins belel dan kaos itu. Uugghhh… aku sebal mengingatnya. Seandainya saja Siwon oppa yang terlalu baik itu tidak menahanku, aku pasti sudah melakukannya.” Sulli menggeram mengingat kejadian dua tahun lalu.
“Tapi kau berbeda, kau cantik sekali sekarang. Aku penasaran bagaimana kau bisa berubah drastis seperti ini. Kau berpakaian dengan baik. Dan well, aku hampir jantungan saat membaca majalah dengan judul berita ‘Fashion Bandara Krystal Jung Jadi Trendsetter Hot Remaja’. Hoooot???” Sulli mengoceh histeris,”Semua orang ingin mengikuti gayamu, style mu! Coba saja mereka tahu bagaimana kau berpakaian dulu!” Sulli menggelengkan kepalanya dramatis.
“Aku hanya memakai apa yang kupunya.” Krystal membela diri,”dan sekarang ada yang menyeretku belanja, dia melakukannya dengan baik, membuat acara yang membosankan itu menjadi menyenangkan. Jadi koleksiku sudah lumayan. Hanya itu saja.”
Sulli berdehem,”Jadi, kau mau menceritakan ‘namja’ itu padaku?” Sulli menekankan suaranya pada kata namja.
Krystal meringis, tahu dia sudah melemparkan ucapan yang salah, memancing Sulli untuk membongkar semua rahasianya.
“Hmm… aku pesan dulu deh. Lapar…” Krystal meringis mengelus perut ratanya.
“Ya! Jangan coba-coba mengalihkan perhatianku. Lagipula aku sudah memesankan steak dan salad untukmu. Aku masih ingat makanan favoritmu Cryssy.” Sulli mengacungkan telunjuknya pada Krystal,”Sekarang katakan semuanya!”
Krystal menyerah,”Apa yang harus kukatakan oennie?”
Sulli memicingkan matanya,”Bagaimana kau bisa berpacaran dengan Park Micky Yoochun, seorang idola dunia yang beda delapan tahun denganmu?”
“Aku tidak pacaran oennie!” Krystal menyanggah. Dia malas membicarakan hal ini, tapi Krystal tahu tidak ada gunanya mengelak dari Sulli. Sulli akan mencecarnya sepanjang hari, jadi lebih baik diselesaikan sekarang.
“Masa? Kalian berdua terlihat sangat mesra di bandara kemarin. Kau tau, berita itu jadi hot news. Kurasa semua tentangmu adalah hot news di negeri ini.”
Krystal bersungut, mengingat apa saja yang sudah dilakukannya di bandara kemarin,”Kami memang tidak pacaran.” Krystal mengatakan apa yang sebenarnya, dan Sulli tahu sahabatnya itu berkata benar.
“Oke, jadi kalian sudah bertunangan?”
Krystal tersentak,”Aigoo… apa yang kau pikirkan oennie? aku baru 18 tahun, bagaimana bisa aku bertunangan?”
“Aku hanya menarik kesimpulan dari apa yang kulihat. Kalian terlalu mesra untuk tidak dikatakan berpacaran, lagipula Yoochun juga sudah 26 tahun kan? Dia sudah matang untuk menjalin hubungan sejauh itu, walaupun yeojanya baru 18 tahun, tidak menutup kemungkinan kan?”
“Tidak! Kami tidak bertunangan. Aku juga tidak tahu harus disebut apa hubungan kami ini. Aku hanya menjalaninya.” Krytal menatap Sulli, mencoba meyakinkannya.
“Oke. Aku tidak mengerti. Tapi apa kau mencintainya?” tanya Sulli.
Krystal tertawa,”Tentu saja oennie. kalau tidak bagaimana aku berani mengambil resiko ketahuan publik. Aku mencintainya dan aku yakin dia juga begitu.”
“Ehm…” Sulli menimbang-nimbang sebelum mengatakannya.
“Kenapa oennie?” Krystal bertanya, tahu ada hal yang sulit diucapkan Sulli. Krystal mengantisipasi.
“Apa kau sudah melupakan Minho. Hmm… begini ya Cryssy. Aku senang kau menemukan Yoochun. Aku tahu dia pria yang baik. Aku hanya heran bagaimana kau bisa pindah hati secepat itu. Dua tahun lalu, terakhir kali aku bertemu denganmu, kau masih tergila-gila pada Minho. Kau jelas sangat mencintainya. Seberapa kasarnya Minho menolakmu, mengabaikanmu. Kau tetap kukuh mencitainya. Caramu menunjukkannya membuatku berpikir kau akan mencintainya seumur hidupmu. Jadi aku heran saat kau kembali ke negeri ini dengan seorang pria lain di sampingmu.” Sulli berkata sehati-hati mungkin, tidak ingin melukai perasaan Krystal.
Krystal rileks, tahu Sulli akan menanyakannya, dia sudah memikirkan jawabannya, sejak lama. Sejak dia bertemu Yoochun, sejak pria itu merebut hatinya. Tapi Krystal tidak pernah berhasil menemukan jawabannya,”Aku hanya mencintai Yoochun. Begitu saja. Tanpa mempertimbangkan apapun. Tanpa membandingkannya dengan Minho. Bagiku oennie… Minho itu masa lalu. Masa lalu yang tidak ingin kukenang. Aku merasa sangat bodoh saat itu. Mengejarnya dengan seluruh usahaku, dan hasilnya sia-sia.”
Sulli mengernyit,”Kalaupun kau membandingkan Yoochun dengan Minho, aku rasa hasilnya akan sama.”
Krystal mengangguk,”Mungkin. Yoochun membuatku bahagia oennie, mungkin itu jawabannya.”
Sulli tersenyum, senyum merekah yang tulus, dia meraih tangan Krystal. Menggenggamnya. Matanya menyiratkan kasih sayang pada sahabatnnya itu. Perlahan dia berkata,”Kau bahagia. Itu yang terpenting.”
~
Krystal baru saja menyelesaikan latihannya. Yuna mengecup kedua pipinya dan pamit pulang. Krystal membereskan barang-barangnya, dan handphone nya berbunyi.
“Yoboseyo…”
“Yosboseyo chagiya. Sudah selesai latihan?” tanya suara di seberang sana.
Krytsal tersenyum,”Ne oppa. Baru saja selesai. Apa oppa masih di kantor?” tanya Krytsal lagi.
“Anniyo. Aku sedang dalam perjalanan ke bandara. Aku akan pergi ke Jaeju bersama Jaejong, Junsu, dan tim.”
“Oppa akan konser di sana?” tanya Krystal.
“Tidak. Ada seorang produser dari Inggris yang ingin bekerja sama dengan kami. Dan dia ingin pembicaraannya dilakukan di Jaeju Island. Kau mau ikut?”
Krystal terkekeh,”Anniyo oppa. Itu rapatmu, aku tidak ingin mengganggumu.”
Yoochun menggumam,”Tapi akan menyenangkan kalau kau bersamaku.”
Krystal tersenyum, cara Yoochun mengungkapkan sayangnya yang terbuka kadang membuat Krystal merasa ingin terbang.
“Kita bisa jalan setelah kau pulang dari sana. Aku tidak ada jadwal kompetisi ke luar negeri dalam waktu dekat.”
“Oke. Cukup untuk membuatku bertahan dua hari ini. Tapi aku tidak berjanji tidak akan merindukanmu. Ahhh… bahkan sekarang aku sudah merindukanmu Cryssy.”
“Kau memang harus merindukanku oppa. Kalau tidak aku akan menerima tawaran Jaejong oppa untuk menjadi model video klipnya.” Jaejong oppa sangat ingin Krystal membintangi Music Video boyband berbakat baru yang di sutradarainya. Yoochun melarang keras, karena kata Jaejong salah satu membernya menyukai Krystal. Dia sempat berkelahi dengan Jaejong semalam suntuk, mendebatkan hal itu. Menurut Jaejong, Krystal adalah figure yang sangat pas untuk MV nya, karena ceritanya cewe itu adalah seorang ice skater, tapi Yoochun tidak menoleransi apapun, dia bersikeras melarang Krystal menerima tawaran itu. Dan Jaejong mengalah. Krystal mendengar Jaejong menggumam pada Junsu subuh, setelah perdebatan itu,”Akhirnya aku tahu seberapa kuat perasaan Yoochun pada Krystal. Dia bahkan lebih protektif daripada ketika membicarakan tentang dirimu.”
Junsu mendengus,”Aku tahu saatnya telah tiba untuk Yoochun. Aku rasa aku iri, aku juga ingin jatuh cinta begitu.”
Krystal tersenyum sendiri, Krystal tahu betapa Yoochun sangat menyayangi kedua hyungnya itu. Lebih daripada dirinya sendiri. Jadi Krystal agak kaget saat Yoochun mempertahankannya sekeras itu. Tapi Krystal juga tahu kalau Jaejong dan Junsu lebih menyayangi Yoochun lagi. Mereka bukan hanya sahabat bagi Yoochun. Mereka adalah hyung nya, kakaknya, yang menyayanginya tanpa pamrih.
Krystal kembali ke masa kini ketika suara Yoochun menggeram di telinganya ,”jangan berani-berani memikirkan hal itu Krystal Jung. Aku tidak akan memaafkanmu.”
Krystal terkekeh,”Tenang oppa. Aku tidak tahu kenapa itu masalah untukmu. Tapi, kalau itu keinginanmu, aku tidak akan melakukannya. Aku mencintaimu oppa.”
“Love you more Cryssy.” Jawab Yoochun akhirnya. Ada kelegaan dalam suaranya.
^^
Krystal POV
Aku menikmati momen ini, saat aku tahu ada yang mencintaiku seperti ini. Yang memberikan hatinya untuk kupercaya, untuk kujaga. Samar, kudengar suara manajer hyung memanggil Yoochun di seberang sana.
“Baiklah, aku harus pergi sekarang jagi. Jaga dirimu. Jangan terlalu lelah dan jangan lupa makan. Aku tidak ingin punya yeoja kurus kering kurang gizi. Makanlah yang banyak.”
“Arasso oppa. Jaga dirimu juga. Jangan terlalu sibuk. Beristirahatlah jika ada waktu.”
“oke sweerheart.. annyong.”
“Annyong”
Aku menutup telepon. Yoochun oppa selalu membuatku tenang. Mendengar suaranya saja bisa membuatku rileks, walaupun jantungku berdegup kencang karena sensasi aneh mendengar suaranya yang serak-serak basah itu. Kata orang itu namanya cinta. Aku tidak peduli namanya apa. Aku bahagia memilikinya. Benar kata Sulli. Aku bahagia. Itulah yang terpenting.
~
Author POV
Changmin melemparkan kunci mobil ke arah Minho, dan mendarat di pangkuannya. Minho tersadar dari lamunannya dan matanya perlahan tertuju pada Changmin, tatapan jengah.
“Berhentilah bersikap sendu begitu. Aneh sekali melihat Flaming Charisma Choi Minho yang selalu bersemangat jadi lesu begini. Ayo keluar!”
“Kemana?” tanya Minho malas.
Dia tidak ingin pergi kemana-mana. Minho ingin di rumah, di dorm, di mana saja. Sendirian. Memikirkan Krystal.
“Aku date dengan IU.”
Minho tercengang,”Kau ingin aku menemanimu date? Jadi apa yang kulakukan saat kalian bermesraan? Menepuk nyamuk?”
Changmin menghela napas, tidak ada gunanya membawa Minho pergi. Tapi Changmin juga tidak tega melihat Minho yang seperti ini, terlalu menyedihkan. Melamun sepanjang hari. Tidak tahu apa yang dipikirkannya.
“Aku tidak tahu apa masalahmu. Aku tahu kau tidak akan cerita. Tapi, ada baiknya kau mengikuti saranku. Mungkin kau perlu udara segar. Tidak baik kalau kau terus menyendiri begini.”
Minho menatap hyungnya frustrasi. Tapi akhirnya bangkit.”Kau harus membayar semuanya.”
Changmin tersenyum menang.
~
Changmin dan Minho berjalan menyusuri trotoar yang lumayan ramai, kemudian menyelusup ke jalanan kecil dan muncul di depan sebuah cafe kecil yang nyaman. Mereka melangkah masuk, dan Minho mendapati sesuatu terasa menohok jantungnya ketika melihat IU tidak datang sendiri. IU sedang mengobrol dan tertawa dengan seorang yeoja yang mengenakan dress ungu muda yang cantik, membalut sempurna tubuhnya, Krystal Jung.
Minho menghentikan langkahnya, tapi Changmin menariknya dan menghampiri mereka.
“anyyong…” IU yang menyadari kedatangan mereka berdiri.
Krystal yang asik menghirup banana juice nya berbalik, dan dia terkesiap. Mendapati Minho berdiri kaku, dengan wajah keras dan sendu, di samping Changmin.
Iu dan Changmin menyadari perubahan suasana itu dan bertanya taku-takut,”Minho, apa kau mengenal Krystal Jung?” tanya Changmin.
Minho tidak menjawab. Matanya terpaku pada Krystal yang terlihat merasa tidak nyaman.
Krystal bergegas meraih tasnya dan menunduk, memberi hormat pada Changmin.
“Maaf, aku harus pergi.” Krystal melangkah berniat meninggalkan tempat itu.
Tapi tangan Minho meraihnya,”Jangan pergi, aku ingin bicara denganmu.”
Changmin dan IU saling berpandangan, bingung melihat keanehan yang terjadi di depan mereka.
~
Changmin dan IU pamit untuk berjalan-jalan di pertokoan di depan jalan masuk cafe tadi, sebelum Changmin dan Minho masuk ke jalan kecil yang mengarah ke cafe ini. Sementara Minho dan Krystal bertahan di Cafe.
Krystal dan Minho duduk berhadap-hadapan. Tatapan Minho tak lepas dari yeoja itu. Sementara Krystal tidak ingin menatapnya, dan berusaha memberi jarak diantara mereka.
“Jadi kau pergi meninggalkanku begitu saja?”
Krystal terkesiap mendengar ucapan Minho. Apa maksudnya meninggalkan begitu saja? Siapa yang mengabaikannya dulu, menganggapnya tidak ada?
“Aku tidak meninggalkanmu. Aku tidak meninggalkan siapa-siapa.” Jawab Krystal. Kali ini dia menatap Minho dengan tatapan garang.
“Semudah itu kau menyerah Krystal Jung? Kupikir kau lebih baik dari itu.” Ucap Minho. Krystal merasa Minho masih belum berubah. Masih melecehkannya. Mengganggapnya remeh.
“Maaf kalau aku tidak sebaik yang kaupikir. Tapi itulah aku. Aku juga tidak ingin mengikuti standarmu.” Ucap Krystal dengan senyum sinis menghiasi wajahnya.
Tiba-tiba Krystal merasakan sikap Minho berubah. Aura wajahnya berubah drastis. Ketegangan, kesinisan, dan amarah lenyap. Berganti dengan tatapan yang… sendu? Benarkah itu?
“Krystal Jung, maafkan aku.”
“Mwo?” Krystal tidak dapat menahan dirinya untuk terkejut.
“Aku tahu semua perbuatan jahatku padamu dulu. Aku tahu aku menyakitimu. Maafkan aku. Bisakah kau memaafkanku?” pertanyaan itu meluncur dari mulut Minho.
Krystal menunduk, pertemuan ini, pertanyaan itu membuka lagi luka di hatinya. Dia tidak ingin mengingat bagaimana cara Minho mencampakkannya dulu. Minho bahkan tidak pernah menatap Krystal, menyahuti panggilannya, Minho menganggap Krystal tidak ada.
“Iya. Aku maafkan.” Jawab Krystal akhirnya.
Minho mengerutkan keningnya, meringis melihat bayangan kepedihan di wajah Krystal. Seberapa jahat dia dulu? Seberapa dalam luka yang ditorehkannya?
“Bolehkah aku memperbaiki kesalahanku?” tanya Minho,”Masih adakah kesempatan untukku?”
Krystal menegakkan tubuhnya, dia harus membuat keputusan atau dia kembali tertarik dalam masa lalunya yang kelam.
“Tidak. Tidak ada yang perlu diperbaiki. Aku baik-baik saja sekarang. ”
“Kumohon Cryssy. Aku ingin membayar semua kesalahanku.”
“Tidak Minho~ssi. Itu bukan kesalahanmu. Akulah yang terlalu bodoh mau membuang-buang tenaga dan menyakiti perasaanku sendiri dengan mengejarmu. Itu bukan kesalahanmu. Tidak ada yang perlu dibayar.” Krystal mengelak.
Minho menatap Krystal pedih, tidak bisakah dia memperbaiki apa yang telah dia rusak? Benarkah tidak ada kesempatan untuknya. Minho menyesal. Sangat menyesali semua perbuatannya dulu. Krystal begitu baik untuk disia-siakan begitu saja.
“Hubungan diantara kita…” Krystal terdiam sejenak sebelum melanjutkan,”maksudku, apa yang telah kulakukan padamu dulu, itu semua masa lalu. Dan biarkan itu menjadi masa lalu. Sekarang tidak ada apa-apa lagi diatara kita. Masalahnya sudah selesai. Kita punya hidup masing-masing. Anggap saja kita tidak pernah kenal. Terimakasih Minho~ssi.” Krystal bangkit berdiri dan menunduk untuk memberi hormat, kemudian dia berbalik untuk pergi.
“Aku mencintaimu Krystal Jung.” Pernyataan itu meluncur dari bibir Minho. Krystal membeku, terdiam dengan posisi membelakangi Minho. Seandainya Minho mengatakan ini tiga tahun lalu, saat Krystal tergila-gila padanya, saat Krystal mengikutinya, mencurahkan perhatiannya pada namja itu, mungkin Krystal akan memeluknya sekarang. Mengecup pipinya dan berkata,’nado saranghae oppa’.
Tapi hari ini bukan tiga tahun lalu, Krystal tidak lagi tergila-gila pada Minho. Krystal Jung yang cuek, berantakan, dan semaunya sudah lenyap. Krystal Jung yang sekarang tidak lagi bermain-main dan bereksperimen dengan hidupnya. Krystal Jung yang sekarang berpikir kedepan. Dan memikirkan dengan serius semua tindakannya.
Krystal menerawang ke jendela luar, dimana dia mendapati Changmin dan Iu yang mengintip dari balik jendela, Krystal berkata lirih”maaf Minho~ssi, tapi aku mencintai orang lain.”
Krytal berlalu, melangkahkan kakinya keluar dari cafe itu. Meninggalkan Minho yang terdiam di tempat duduknya. Matanya mengikuti kepergian Krystal hingga yeoja itu lenyap di telan dinding bangunan saat dia berbelok. Minho tahu begini rasanya menjadi Krystal dulu. Dan dia semakin sakit ketika ingat Krystal mengalami ini sepanjang satu tahun penuh, terlukai setiap detik oleh penolakannya. Penolakan memang menyakitkan bukan?
~
Yoochun baru tiba dari Jaeju dan sekarang dia berada di depan rumah Krystal. Yoochun menekan bel rumah itu, dan suara seorang wanita paruh baya menyapanya.
“Siapa ini?” tanya suara itu kalem.
“Eomma… ini Yoochun.” Jawab Yoochun dengan nada yang lembut.
“Aigoo… Yoochun-aa… tunggu sebentar, biar eomma buka gerbangnya.”
Pintu gerbang terbuka dan Yoochun menjalankan mobilnya masuk ke pekarangan rumah Kystal yang luas. Yoochun memarkir mobilnya di bagasi yang menyisakan satu tempat kosong. Satu lahan parkir yang kosong di bagasi itu dulunya di tempati mobil Jessica. Kakak kandung Krystal. Tapi sekarang Jessi pindah ke Amerika untuk mengurus bisnis fashionnya yang sukses di sana. Jadi, Yoochun lebih memilih memarkir mobilnya di situ kalau dia merasa lelah dan ingin beristirahat di rumah Krystal.
“Yoochun-aa… kapan sampai?” Diana Jung, ibu Krystal membuka pintu rumah untuk menyambut Yoochun.
“Baru saja eomma. Aku tidak pulang ke rumah. Langsung ke sini. Eomma masih di Amerika, jadi aku tahu tidak akan ada makanan apa-apa di rumah. Hhahaha” Yoochun memeluk eomma Krystal, kemudian memberikan sesuatu.
“Apa ini?” Diana Eomma membuka bungkusan itu dan mendapati sebuah sepatu yang sangat cantik,”Aigoo… kau ini Yoochun, selalu repot-repot. Kau kan ke Jeju untuk kerja bukan shoping.”
Yoochun merangkul Diana dan membawanya ke dapur,”Tidak masalah Eomma.. Rapatnya selesai dalam waktu dua jam. Setelah itu kami berkeliling Jaeju. Seharusnya menyenangkan, tapi tak ada Krystal, jadi aku hanya menyusuri toko dan mencari oleh-oleh untuk eomma dan Krystal.”
Diana eomma mengelus pipi Yoochun lembut dan tersenyum,”Terimakasih Yoochun-aa.”
Yoochun senang melihat pancaran mata Diana eomma yang teduh, pancaran kasih sayang yang menenangkan.
“Sama-sama eomma.”
“Oke, sekarang eomma masak dulu, kau pasti lapar. Sana ke atas. Krystal tadi masih mandi. Mungkin sudah selesai.” Eomma mendorong Yoochun pelan keluar dari dapur. Yoochun tersenyum dan melangkah menaiki tangga, menuju lantai dua. Yoochun tidak mengetuk kamar Krystal. Dia menunggu di luar. Di ruang tengah yang terdapat televisi dan sofa. Yoochun menyalakan TV dan merebahkan tubuh di sofa.
Ceklek. Krystal muncul membuka pintu, dan mendapati namja nya duduk menunggunya.
“Sudah lama?” tanya Krystal.
“Annio. Baru saja. Kau baru mandi jam segini?” tanya Yoochun, dia mengulurkan tangan agar Krystal menghampirinya. Krystal menyambut uluran tangannya dan duduk di samping Yoochun. Yoochun memeluknya.
“Aku merindukanmu.”
Krystal mengerucutkan bibirnya,”Kau protes aku baru mandi, tapi sekarang malah memelukku.” Ucap krystal.
“Hahhaha… nggak masalah kamu mandi atau nggak. Aku ingin terus memelukmu seperti ini.” Ucap Yoochun sambil mengecup kening Krystal.
Krystal memejamkan matanya, menikmati kedekatan dan kegembiraan yang membuncah di dadanya.
Akhirnya Yoochun meregangkan pelukannya dan Krystal melihat bungkusan di atas meja.
“Apa ini?” tanya Krystal seraya mengambilnya.
“Lihat saja. Untukmu.” Yoochun membenarkan posisi duduknya, sambil meraih remot TV untuk mengecilkan suaranya. TV menyajikan acara musik yang menampilkan Super Junior, Yoochun merindukan mereka. Tapi, respons Krystal lebih menarik perhatiannya.
Krystal membuka kotak itu. Wajahnya terkesiap takjub. Matanya membulat dan mulutnya membentuk o tidak sempurna.
“Indah…” bisiknya. Sebuah kotak musik kaca berwarna pink, diatasnya ada bola bening. Di dalam bola itu ada patung mini seorang balerina yang sedang menari dengan posisi siap meluncur.
“Kau suka?” tanya Yoochun.
Krystal menatap Yoochun, terpesona dengan kepiawaian namja ini menyenangkan hatinya.
“Itu kamu, Cryssy.”
Krystal mengerutkan keningnya, dan dia mengamati kotak musik itu lekat. Patung itu bukan balerina. Itu ice skater. Sepatunya ada pisaunya di bawahnya.
“Perfect.” Bisik Krystal.
“Kau belum liat cara kerjanya.” Yoochun menyentil tombol on di samping kotak itu. Dan kerlip salju berguguran di dalam bola kaca, mengiringi princess yang berputar di dalamnya. Sebuah lagu klasik mengiringi tariannya.
Krystal tidak bisa mengatakan apapun. Ini hadiah terbaik yang pernah diterimanya, Yoochun merangkulnya, menyentuh kotak musik itu dengan tangan satunya, ”Kau adalah princess ini. Bagaimana pun salju ini mencoba mengganggumu. Kau tetap menari. Tarian kehidupan. Kehidupan yang menghidupkanku.”
Krystal memandang Yoochun dalam, menyelami pikirannya. Mencari apa Yoochun hanya ingin membuatnya terkesima atau dia memang melakukan ini karena dia mencintainya. Krystal tidak menemukan apa-apa di sana selain tatapan sayang. Apa yang mendukung option kedua. Ya, Krystal tahu Yoochun mencintainya.
Diana eomma mengintip dari balik dinding dengan senyum bahagia, dia senang Krystal menemukan pangerannya, Diana berbisik pada telepon yang menempel di telinganya,”Jessica, tidak masalahkan kalau adikmu menikah duluan? Ya… appa juga sudah setuju.”
~
^^
Jeongmal gumawoyo untuk admin oennie, udah publish ff ini.
Chingu, kalau respons terhadap ff ini bagus, akan aku lanjutkan. Tapi kalau komennya sedikit, ya udah, cukup sampai di sini saja. Aku patok 50 comment. Ayo ayo Shawol! Cassie! Affection! Sone! Elf! SM family! Tunjukkan eksistensimu! Tapi g boleh ada bashing ya! Kita kan satu keluarga. ^^

ini ff pertama yang kubikin dengan main castnya Krystal dan Minho. so, ini ff minstal pairing. Terus ada nyempil ChangIU pairing juga, gara-gara aku jadi korban reality show ‘HERO’ yang pas photo pra wedding Changmin di pasangin sama IU. menurut aku, mereka itu manis banget. sebenarnya FF ini udah q kirim ke smtownfanfiction tapi nggak kunjung di publish juga. ya udah q publish di sini dulu. mungkin admin oennie lagi pada sibuk jadi g sempet publish. tapi kalau ff seokyu yang the great escape itu. g bakal q publish di blog pribadiku ini sebelum ff yang aku kirim ke smtownfanfiction itu di publish sampai part terakhir di sana.

10 thoughts on “UGLY PRINCESS

  1. urielhakim

    hah? komen 50 baru lanjut, ayolaaaaah 6 komen aja gimana? heheheh, eh yang cinta butuh etika di SM town fanfict udah banyak yang komen tuh harus dilanjut yah 😀

Leave a reply to Sabri Cancel reply